Ketika Anda bingung untuk memilih warna, maka Anda mungkin berkonsultasi dengan desainer interior atau konsultan warna untuk mendapatkan saran profesional. Saat berkonsultasi dengan desainer interior atau konsultan warna profesional, Anda mungkin mendengar beberapa istilah yang tidak lazim di telinga Anda. “Shade warna hijau apa yang Anda lebih suka?” atau “Tone warna ini akan membuat rumah terlihat lebih cerah,” adalah segelintir istilah yang mungkin akan Anda dengar. Apa maksud dari istilah-istilah tersebut?
Dalam mengkategorikan warna, desainer interior ataupun konsultan warna biasanya sudah memakai beberapa istilah untuk membedakan warna secara lebih spesifik. Apabila kita mungkin mengenal warna muda dan warna tua, maka desainer profesional biasanya memakai istilah tint, shade, dan tone. Apa perbedaan dari ketiganya?
Perbedaan Tint, Shade, dan Tone
Sebelum berbicara lebih lanjut, Anda perlu memahami konsep hue. Hue adalah warna yang memiliki tingkat intensitas kecerahan yang tinggi atau warna-warna yang termasuk ke dalam kategori warna primer dan sekunder, yaitu warna-warna dasar seperti kuning, oranye, merah, jingga, biru, atau hijau.
Nah, dari warna-warna dasar atau hue ini kita bisa melakukan modifikasi lebih lanjut untuk mendapatkan warna-warna yang lebih beragam serta kompleks. Berikut beberapa teknik untuk menciptakan ragam warna tersebut.
Tint
Apakah Anda penggemar warna-warna pastel yang cerah? Warna-warna pastel saat ini sedang tren terutama debgan meningkatnya popularitas desain ala shabby chic. Warna-warna pastel yang lembut dapat membuat suasana rumah lebih cerah dan memberi kesan yang homey.
Nah, warna pastel ini dibuat dengan menambahkan warna putih pada warna-warna dasar. Mencampurkan warna putih pada warna dasar disebut dengan tint. Tint membuat warna semakin cerah tapi tidak membuatnya semakin terang. Tingkat tint yang semakin tinggi akan membuat warna semakin pudar.
Shade
Kebalikannya dengan tint, shade adalah penambahan warna hitam ke dalam warna dasar. Penambahan warna hitam ini membuat warna dasar semakin gelap dan bergerak ke arah hitam. Shade yang tinggi berarti bahwa penambahan warna hitam semakin banyak.
Biasanya warna-warna dengan shade yang gelap dapat digunakan untuk menciptakan aksen pada warna. Warna dengan shade yang lebih tinggi dapat menjadi pemanis pada ruangan. Mengkombinasikan shade warna yang berbeda dapat menjadi cara yang menarik untuk menghilangkan kesan monton pada ruangan.
Tone
Apabila warna-warna dasar mungkin terlihat terlalu mentereng atau ngejreng, adakah cara untuk membuatnya menjadi lebih lembut pada mata? Caranya adalah dengan tone atau menambahkan abu-abu ke dalam warna dasar. Penambahan abu-abu ini akan membuat warna semakin pudar sehingga menciptakan warna yang terlihat lebih kompleks.
Pada dasarnya benda-benda di sekeliling kita kebanyakan sudah diberi tone sampai ke tingkat tertentu. Sangat jarang kita menemukan orang yang mengaplikasikan warna dasar pada cat dinding rumahnya. Kebanyakan warna-warna di sekeliling kita memiliki rona yang agak gelap atau agak terang.
Dengan bermain tone warna, kita bisa mendapatkan kombinasi warna yang lebih beragam dan menarik. Misalnya pada gambar di atas, desainer bermain dengan tone warna merah jambu untuk menciptakan ruangan dengan kesan elegan. Bermain tone juga dapat memberi kesan yang lebih dewasa pada ruangan.
Namun tone warna yang memiliki terlalu banyak campuran abu-abu dapat membuat warna terlihat pucat yang mungkin akan memberikan nuansa yang kurang menarik pada ruangan atau bangunan.